Rabu, 28 September 2016

Bukti Kecantikan

Bukti Kecantikan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Siswa-siswi SMA Harapan 45 Surabaya berhamburan dari ruangan kelas yang berderet di setiap lorong bangunan. Jam pulang sekolah selalu dinanti oleh setiap siswa di dunia. Ada seribu satu rencana kegiatan siswa setelah melewati jam sekolah. Namun ada salah satu siswi masih berdiri sendiri di tempat parkir.

“Mbak, kenapa belum pulang?” tanya seorang bapak berseragam dengan mengenakan baju putih dan celana hitam panjang.
“Nggak apa-apa kok pak, ini saya mau pulang” jawab siswi berponi tersebut.
“Cepet pulang ya mbak, entar orangtuanya nyariin” lalu pak satpam berlalu.

Perempuan itu menghembuskan nafasnya dengan berat. Dia mengedarkan pandangannya ke seluruh tempat parkir. Wajahnya tertekuk lemas seperti baju kusut yang tak pernah disetrika. Setelah beberapa saat berpikir, ia memutuskan pulang.
Namun saat ia hendak menghidupkan motornya. Matanya melotot hingga mampu memecahkan kaca pada helm. Dia melihat sebuah pandangan yang tak menyenangkan. Ia menyaksikan sepasang kekasih yang berjalan dengan mesra menuju sebuah motor gede di sebelahnya.
“Cherryl, nungguin Siapa? Duluan ya?R
... baca selengkapnya di Bukti Kecantikan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Senin, 19 September 2016

Dia Ibuku

Dia Ibuku Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Seperti biasa ketika aku sedang dilanda masalah yang berkaitan dengan urusan hati atau lebih suka ku sebut dengan perasaan, aku akan duduk di atas atap genteng rumah yang bewarna hijau lumut dan melamun disana. Melipat kedua kaki di dada dan memeluknya erat. Ku goyangngkan tubuh ke depan dan ke belakang. Aku yakin bila ada seseorang yang melihatku pasti akan mengira aku sedang ditiup angin. Hal itu di karena tubuhku yang kurus dan kecil. Bolehkah aku menggantinya dengan kata imut? Kata ‘kecil’ rasanya terlalu tidak aku sukai untuk sebutan fisikku.

Kembali ke cerita awal bagaimana aku bisa terdampar di atas genteng dan memandangi sekumpulan wanita disana yang mengelilingi gerobak si Mamang penjual sayur keliling di desaku. Aku melihat mereka tertawa, dan suara yang paling aku kenali adalah suara ibuku. Yah, beliau disana berkumpul dengan teman-temannya dan bergosip. Membicarakan masalah suami-suami mereka atau membicarakan anak-anak mereka. Saling menebar kesombongan dan keangkuhan. Aku benci saat-saat seperti itu. Aku benar-benar benci, karena ajang pamer kehebatan masing-masing akan membawa dampak bagiku.

Bagaimana caranya?

Ku beritahu kau, itulah alasan aku
... baca selengkapnya di Dia Ibuku Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Kamis, 15 September 2016

Karena di Atas Langit Masih Ada Langit

Karena di Atas Langit Masih Ada Langit Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Ada hal menarik yang selalu membuatku penasaran dengan dia, Suci namanya. Dia teman sekelasku saat aku duduk di bangku kelas V di SD Negeri 1 Tanjung. Dia begitu sederhana dan tak jarang aku melihat dia berdiam di kelas dan memilih membaca buku daripada jajan di kantin bersama temam-temannya.

“Mungkin dia gak bawa sangu?”, tanyaku dalam hati.
“Ya, bisa jadi”, celetukku kemudian karena setelah itu dia mengeluarkan sekantong plastik yang ternyata itu adalah sekotak nasi lengkap dengan lauknya.
“Ups, Tapi kayanya pendapatku salah, soalnya dia barusan menyisihkan uangnya ke kotak amal”.

Pernah suatu hari, aku bertemu dengannya di taman kota dan dia yang kukira pendiam justru menyapaku dengan riang, “Assalamu’alaikum, Tina. Apa kabar?”
“Wa’alaikumussalam, Suci. Alhamdulillah baik, kamu?”, jawabku dan diapun segera menghampiri dan menyalamiku.

Setelah kutanya apa yang sedang dia lakukan, dia pun menjawab kalau dia sedang membantu saudaranya.
“Saudaranya?” pikirku penasa
... baca selengkapnya di Karena di Atas Langit Masih Ada Langit Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Rabu, 14 September 2016

Senyuman di Langit Awangga

Senyuman di Langit Awangga Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Awan mendung menggelayut langit Awangga. Angin dingin berhembus menerkam kebahagian. Semua berganti muram. Awangga telah lelah dipermainkan oleh alam. Dan saat ini negara itu telah jatuh dalam kemurungan. Kesedihan melanda seluruh istana.

Tangisan lirih menggema dari sudut ruangan besar di kaputren. Sebuah ranjang tergeletak dengan sesosok tubuh diatasnya. Terdengar suara isak tangis tertahan. Hari ini apa yang telah dikuatirkan oleh Dewi Surtikanti benar-benar terjadi.

Sejak semalaman kegelisahan dan kebimbangan hatinya terus hinggap, meskipun kata-kata penenang terucap dari Prabu Karna. Semalam adalah malam tersingkat dalam hidupnya. Ia merasa tidak ada lagi yang mampu menopang hidupnya kali ini. Semua telah pergi.

Orang yang dicintainya telah tiada untuk selamanya. Masih terngiang jelas di benaknya. Sentuhan lembut suami tercinta. Masih terasa di tangannya genggaman cinta yang diberikan oleh Prabu Karna. Masih terdengar suara menenangkan suaminya, ketika meminta ijin untuk pamit pergi kesokan hari. Masih tergambar roman muka penuh cinta yang ditampakkan oleh Prabu Karna kepadanya. Bahkan Dewi Surtikanti masih terbayang kecupan lembut di pipinya sebagai penghantar tidur pembuka pintu mimpi semalam.

Namun dari kesemuanya itu, tatapan terakhir Prabu Karnalah yang k
... baca selengkapnya di Senyuman di Langit Awangga Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Sabtu, 10 September 2016

Persahabatan Chintya dan Sisca

Persahabatan Chintya dan Sisca Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Siang yang panas, sepanjang perjalanan pulang ramai kendaraan berlalu lalang. Chintya segera merapat ke punggung mamanya yang sedang menyetir sepeda motor. Namun hawa panas masih terasa menyengat tubuh Chintya. Sepanas hati Chintya yang sedang gundah.

Tak terasa Chintya dan mamanya sudah sampai rumah. Setelah membuka pagar dan pintu depan rumah, bergegas Chintya dan mamanya menuju ruang tengah.
“Ayo… sayang, cuci tangan dan segera makan siang” ajak mama Chintya.
“Malas ma… gak nafsu makan” jawab Chintya sambil menghempaskan tubuhnya di kasur depan televisi. Mama Chintya agak heran dengan sikap Chintya dan segera menghampiri.
“Kenapa cantik… ada masalah ya”
“Tidak ada ma. Lagi malas saja”
“Ya sudah… ayo sana mandi dulu. Sebentar lagi papa pulang. Kita shalat duhur bersama seperti biasa. Mama mau membersihkan tempat shalat dulu yaa…” kata mama Chintya sambil mencium pipi Chintya. Mendapat ciuman mamanya yang lembut, hati Chintya tak lagi panas. Bergegas dia ke kamar mandi.

Selesai mandi dilihatnya papa dan mamanya sudah bersiap shalat Dzuhur. Mereka segera menunaikan shalat Dzuhur. Setelah itu mereka makan siang bersama.
“Ma… boleh Chintya menyampaikan sesuatu”
“Tentu boleh”
“Papa boleh juga khan?” tanya Chintya sambil melirik papanya. Papa Chinty
... baca selengkapnya di Persahabatan Chintya dan Sisca Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Rabu, 07 September 2016

Penyair dan Musisi

Penyair dan Musisi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Ga banyak yang bisa gua lakuin di sini….. Semua terasa ga berguna bagi gua, hmm apalagi gua, terasa sangat ga berguna buat semua.
Hidup gua terasa sangat hampa, “monoton” kalo kata temen gue bilang. Well, malem ini… Kaya malem-malem sebelumnya, semenjak gua belajar megang gitar, gua selalu ngebayangin kalo gua bisa mainin ni gitar di depan temen-temen deket gua, cewe-cewe d kelas gua, temen-temen satu sekolah yang kenal ataupun belum mengenal gua, ampe semua orang di luar sana yang sama sekali belum pernah ngeliat gua… Dan khusus yang satu itu, kenalin.. Nama gua.. Dega a.k.a.. D_GhooL. Kenapa? Aneh? Heh.. ga usah sambil monyong gitu bacanya. Sini gua jelasin..

Kalo ditranskripsi secara fonetis, {dghool} menjadi [d?gul] bukan [d?gol]. Jadi, bacanya pake fonem /u/ bukan /o/. Jadi lo lo semua ga perlu sampe monyong kaya manggil bemo, ngerti..?!

Nah kembali ke topik.. Seperti yang udah gua bilang tadi, bahwasanya setiap malam gua selalu ngebayangin jadi rockstar. Yea yea yea.. Kenapa gua bilang tiap malem..? Ya karena ampe malem ini gua belum bisa nger
... baca selengkapnya di Penyair dan Musisi Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Selasa, 06 September 2016

Wiro Sableng #65 : Hari-Hari Terkutuk

Wiro Sableng #65 : Hari-Hari Terkutuk Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

SATU

Bangunan besar itu dari luar tampak sepi-sepi saja. Satu-satunya penerangan hanya sebuah lampu minyak yang berkelap-kelip di bawah cucuran atap dekat pintu masuk yang berada dalam keadaan tertutup. Di kejauhan terdengar suara derap kaki kuda mendatangi. Tak lama kemudian empat penunggang kuda memasuki halaman depan yang gelap.
Lelaki pertama bertubuh tinggi besar dengan wajah penuh brewok dan kumis tebal melingtang. Pakaiannya serba hitam. Keningnya diikat dengan sehelai kain hitam dan di pinggang kirinya tergantung sebilah pedang. Orang ini bernama Kebo Panaran. Dari gerak geriknya kelihatannya dia yang menjadi pemimpin dari rombongan yang baru datang ini.

Orang kedua bernama Bargas Pati, bertubuh gemuk berkepala botak plontos.

Mukanya selalu berminyak. Baju dan ikat kepalanya serba merah. Di balik baju merahnya dia membekal sebuah clurit besar.

Lelaki ketiga berbadan kurus kering tapi tinggi jangkung. Kulitnya sangat pucat tidak beda mayat. Dia mengenakan pakaina dan ikat kepala warna biru. Di pingga
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #65 : Hari-Hari Terkutuk Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu